Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Tugas Jaringan Komputer dan Komunikasi Data (Kel.12)




BAB I
PENDAHULUAN

            Saat ini perkembangan teknologi jaringan komputer semakin pesat seiring dengan kebutuhan user yang memanfaatkan layanan ini. Pada sistem jaringan komputer terdapat IP (Internet Protocol). IP yang dikenal secara umum saat ini adalah IPv4 yang ketersediaanya semakin berkurang, sehingga dikembangkan IPv6(Robert, 1995).
           
            Saat ini penelitian tentang IPV6 banyak mendapat perhatian dari berbagai peneliti di manca negara. Diantaranya penelitian mengenai  Pengaruh Quality Of Service (QOS) Terhadap Kualitas Video Konferens Protokol H.323 Pada Jaringa IPv6 di CCE Unsyiah, penelitian ini melakukan analisa perbandingan dampak  QoS antara IPv6 dengan IPv6(Ricky, 2010). S. Sukaridhoto tentang Perancangan dan Implementasi jaringan IPv6 di ITS-NET dengan Sistem Operasi Linux, hasil penelitian diharapkan IPv6 dapat diimplementasikan pada aplikasi-aplikasi server-client(Sukaridhoto, 2002). Teguh Achyadi tentang Implementasi dan Analisis Intra-Site Automatic Tunnel Anddressing Protocol (ISATAP) untuk Interkoneksi Jaringan IPv6/IPv4. Dari hasil penelitian diharapkan implementasi ISATAP menggunakan IPv6/IPv4(Achyadi, 2007).

1.      Konsep Dasar IP
a.       Merupakan sekumpulan protokol yang terdapat di dalam jaringan komputer yang digunakan untuk berkomunikasi atau bertukar data antar komputer.
b.      Merupakan protokol standart pada jaringan internet yang menghubungkan banyak komputer yang berbeda jenis mesin maupun sistem operasi agar dapat berinteraksi satu sama lain.

2.      Layanan yang diberikan
o    Pengiriman file (File Transfer). File Transfer Protokol (FTP) memungkinkan user dapat mengirim atau menerima file dari komputer jaringan.
o    Remote Login. Network Terminal Protokol (telnet). Memungkinkan user untuk melakukan login ke dalam suatu komputer di dalam jaringan.
o    Computer Mail. Digunakan untuk menerapkan sistem e-mail.
o    Protokol yang digunakan:
·         SMTP (Simple Mail Transport Protokol) untuk pengiriman email
·         POP (Post Office Protokol) dan IMAP (Internet Message Access Control) untuk menerima email
·         MIME (Multipurpose Internet Mail Extensions) untuk mengirimkan data selain teks


o    Network File System (NFS). Pelayanan akses file jarak jauh yang memungkinkan klien untuk mengakses file pada komputer jaringan jarak jauh walaupun file tersebut disimpan lokal.
o    Remote Execution. Memungkinkan user untuk menjalankan suatu program dari komputer yang berbeda.
o    Name Servers. Nama database alamat yang digunakan pada internet.
o    IRC (Internet Relay Chat). Memberikan layanan chat
o    Streaming (Layanan audio dan video). Jenis layanan yang langsung mengolah data yang diterima tanpa menunggu mengolah data  selesai dikirim.

3.      Cara Kerja IP
o    IP bertanggung jawab setelah hubungan berlangsung. Tugasnya adalah untuk merutekan paket data di dalam network. IP hanya bertugas menjadi kurir dari TCP dan mencari jalur yang terbaik dalam penyampaian datagram. IP “tidak bertanggung jawab” jika data tersebut tidak sampai dengan utuh, namun IP akan mengirimkan pesan kesalahan melalui ICMP (Internet Control Message Protokol) dan kemudian kembali ke sumber data.
o    Karena IP hanya mengirimkan data tanpa mengetahui urutan data mana yang akan disusun berikutnya, maka menyebabkan IP mudah untuk dimodifikasi di daerah sumber dan tujuan datagram.

4.      Sifat IP
IP (Internet Protokol) memiliki sifat yang dikenal sebagai:
o    Unreliable
Protokol IP tidak menjamin datagram yang dikirim pasti sampai ke tempat tujuan.
o    Connectionless
Proses pengiriman paket dari tempat asal ke tempat tujuan tanpa handshake  terlebih dahulu.
o    datagram delivery service
Setiap paket data yang dikirim adalah independen terhadap yang lain.

5.      Format Datagram IP
a.       Version, bersisi versi dari IP yang dipakai
b.      Header Length, berisi panjang dari header paket IP ini dalam hitungan 32 bit word
c.       Type of service, berisi kualitas service yang dapat mempengaruhi cara penanganan paket IP ini.
d.      Total Length of Datagram, panjang IP datagram total dalam ukuran byte.
e.       Identification, Flag dan Fragment Offset, berisi beberapa data yang berhubungan dengan fragmentasi paket.
f.       Time to Live, berisi jumlah router/hop maksimal yang boleh dilewati paket IP.
g.      Protocol, mengandung data yang mengidentifikasikan protokol layer atas pengguna isi data dari paket IP.
h.      Header Checksum, berisi nilai checksum yang dihitung dari seluruh field dari header paket IP.
i.        IP Address penerima dan pengirim, berisi alamat pengirim dan penerima paket.
j.        Strict Source Route, berisi daftar lengkap IP Address dari router yang harus dilalui oleh paket ke host tujuan.
k.      Loose Source Route, paket yang dikirimkan harus singgah di beberapa router yang telah ditentukan.











BAB II
PEMBAHASAN

1.     Apa Itu IP dan Protokol dalam Jaringan?
sebelum membahas mengenai ipv6 secara lebih dalam, ada baiknya kita bahas kembali sedikit lagi tentang apa itu protokol dan tcp/ip. Protokol dapat di dianalogikan sebagai 2 orang yang berasal dari bangsa yang berbeda akan berdilaog dan berkomunikasi, kemudian keduanya hanya dapat mengerti dan berbicara dengan bahasa kebangsaannya masing-masing, sehingga dapat di pastikan bahwa tujuan dialog dan komunikasi tersebut tidak akan tercapai. Oleh karena itu agar dialog dan komunikasi dapat bverjalan dengan lancar maka masing-masing orang tersebut harus berdialog jasa penterjemah atau protocol.

Demikian juga halnya 2 komputer dari pabrik yang berbeda ketika akan berkomunikasi dengan caranya masing-masing juga tidak akan terselenggara dialog yang baik. Sehingga agar komunikasi dapat berjalan dengan lancar dan tercapainya dialog yang di mengerti oleh kedua computer tersebut, maka harus menggunakan suatu protocol yang dapat digunakan secara umum.

Adapun yang dimaksud dnegan IP/Internet Protokol adalah alamat IP yang bahasa awamnya bisa disebut dengan kode pengenal computer pada jaringan. IP merupakan komponen vital pada internet, karena tanpa alamat IP seseorang tidak akan dapat  terhubung dengan internet. Setiap computer yang terhubung dengan internet setidaknya harus memiliki satu buah alamat IP pada setiap peangkat yang terhubung ke internet dan alamat IP itu sendiri harus Unik karena tidak boleh ada computer/server/perangkat jaringan lainnya yang menggunakan alamat IP yang sama di internet.

Alamat IP (IP v4) pada awalnya adalah sederetan bilangan biner sepanjang 32 bit yang di pakai  untuk mengidentifikasi host pada jaringan. Alamat IP ini di berika secara unik pada masing-masing computer/host yang terhubung ke internet. prinsip kerjanya adalah packet-packet yang membawa data di muati alamat IP dari computer pengirim data kepada alamat IP pada computer yang akan di tuju, kemudian data trsebut dikirim ke jaringan. Packet-packet ini kemudian di kirim dari router ke router dengan berpedoman pada alamat IP tersebut menuju ke computer yang dituju. Seluruh computer/host yang tersambung ke internet, di bedakan hanya  berdasarkan alamt IP ini, oleh karena itu tidak boleh terjadi duplikasi pada alamat IP untuk setiap yang terhubung ke ke jaringan internet.

Untuk itu Setelah IP v4 sukses penggunaanya oleh para pengguna internet, kemudian timbul suatu permasalahan baru dimana IP v4 hanya dapat menam[ung para pengguna internet sebanyak 4,3 milyar saja, sedangkan di perkirakan pada beberapa tahun menjelang era globalisasi para pengguna internet akan mengalami lonjakan yang cukup tajam yang akhirnya akan membuat para pengguna internet baru akan kehabisan alamat IPv4. berdasarkan hal itulah kemudian di rancang internet protocol baru yang di namakan IPnext generation pada (IPng) tahun 1996 yang penggunaanya secara bertahap akan menggeser penggunaan dari IPv4 yang telah sukses sebelumnya.
2.     Apa Itu IPV6
IPng atau di sebut juga sebagai IPv6 sendiri adalah suatu protocol layer ketiga terbaru yang di ciptakan untuk menggantikan IPv4 atau yang sering di kenal sebagai IP. Penggunaan IPv6 yang memilki nama lain IPng (IP next generation) ini pertama kali di rekomendasikan pada tanggal 25 juli di Toronto pada saat pertemuan IETF. Perancanagan dari IPv6 ini di latarbelakangi oleh keterbatasan pengalamatan IPv4 yang saat ini memiliki panjang 32 bit dirasa tidak dapat menangani seluruh pwngguna internet di masa depan akibat dari pertumbuhan jaringan pengembangan jaringan khususnya internet.

Konsep pengalamatan pada IPv6 memiliki persamaan paad IP v4, akan tetapi lebih di perluas dengan tujuan untuk menciptakan system pengalamatan yang bias mendukung perkembangan internet yang semakin pesat dan penggunaan aplikasi baru  di masa depan. Perubahan terbesar pada IPv6 adalah terdapat pada header, yaitu penungkatan jumlah alamat dari 32 bit(IPv4) menjadi 128bit(IPv6). Berikut format header dari Ipv6:

A description...
Gambar 2.2 Format header IPv6(Robert, 1995)

keterangan:
·        Version   4 bit 'version' berisi nomor versi IP = 6.
·        Traffic Class  8 bit 'traffic class' yang digunakan untuk mengidentifikasi prioritas paket IPv6.
·        Flow Label   20 bit 'flow label' digunakan untuk QoS  management.
·        Payload Length  16 bit 'unsigned integer' yang menunjukkan ukuran paket.
·        Next Header   8 bit yang mengidentifikasi protokol terenkapsulasi selanjutnya.
·        Hop Limit  8 bit 'unsigned integer' yang nilainya selalu berkurang 1 jika melewati sebuah router.
·        Source Address   128 bit yang menunjukkan alamat asal paket.
·        Destination Address  128 bit yang menunjukkan alamat tujuan paket.
3.     Alasan Pengembangan IPV6

Perubahan dari IPv4 ke IPv6 pada dasarnya terjadi karena beberapa hal yang dikelompokkan dalam kategori berikut :
1.      Kapasitas Perluasan Alamat
IPv6 meningkatkan ukuran dan jumlah alamat yang mampu didukung oleh IPv4 dari 32bit menjadi 128bit. Peningkatan kapasitas alamat ini digunakan untuk mendukung peningkatan hirarki atau kelompok pengalamatan, peningkatan jumlah atau kapasitas alamat yang dapat dialokasikan dan diberikan pada node dan mempermudah konfigurasi alamat pada node sehingga dapat dilakukan secara otomatis. Peningkatan skalabilitas juga dilakukan pada routing multicast dengan meningkatkan cakupan dan jumlah pada alamat multicast. IPv6 ini selain meningkatkan jumlah kapasitas alamat yang dapat dialokasikan pada node juga mengenalkan jenis atau tipe alamat baru, yaitu alamat anycast. Tipe alamat anycast ini didefinisikan dan digunakan untuk mengirimkan paket ke salah satu dari kumpulan node.
2.      Penyederhanaan Format Header
Beberapa kolom pada header IPv4 telah dihilangkan atau dapat dibuat sebagai header pilihan. Hal ini digunakan untuk mengurangi biaya pemrosesan hal-hal yang umum pada penanganan paket IPv6 dan membatasi biaya bandwidth pada header IPv6. Dengan demikian, pemerosesan header pada paket IPv6 dapat dilakukan secara efisien.
3.      Peningkatan dukungan untuk header pilihan dan header tambahan (Options and extention header)
Perubahan yang terjadi pada header-header IP yaitu dengan adanya pengkodean header Options (pilihan) pada IP dimasukkan agar lebih efisien dalam penerusan paket (packet forwarding), agar tidak terlalu ketat dalam pembatasan panjang header pilihan yang terdapat dalam paket IPv6 dan sangat fleksibel/dimungkinkan untuk mengenalkan header pilihan baru pada masa akan dating.
4.      Kemampuan pelabelan aliran paket
Kemampuan atau fitur baru ditambahkan pada IPv6 ini adalah memungkinkan pelabelan paket atau pengklasifikasikan paket yang meminta penanganan khusus, seperti kualitas mutu layanan tertentu (QoS) atau real-time.
5.      Autentifikasi dan kemampuan privasi

4.     Keunggulan IPv6
            IPv6 memiliki berbagai keunggulan di bandingkan denga IPv4. Adapun keunggulan dari IPv6 adalah :
·        Otomatisai setting(stateless less auto configuration).
            Alamat pada IPv4 pada dasaranya statis terhadap host. Biasanya di berikan secara berurut pada host. Memang saat ini hal ini bias di lakukan secara otomatis dengan menggunakan DHCP, tetapi hal tersebut pada IPv4 merupakan fungsi tambahan saja,  sebaliknya pada IPv6 fungsi untuk mensetting secara otomatis di sediakan secara standard dan merupakan default nya. Pada setting otomatis ini terdapata 2 cara tergantung dari penggunaan address, yaitu setting otomatis stateless dan statefull.

·        Setting otomatis stateless
            Cara ini tidak perlu menyediakan server untuk pengelolaan dan pemabgian IP address, hanya mensetting router saja di mana host yang telah tersambung di jaringan dari router yang ada pada jaringan tersebut memperoleh prefix alamat dari jaringan tersebut. Kemudian host menambah pattern bit yang di peroleh dari informasi yang unik terhadap host, lalu membuat IP address sepanjang 128 bit dan menjadikannya sebagai alamat IP dari host tersebut.

·        Setting otomatis statefull
            Merupakan pengelolaan secara ketat dalam hal range IP address yang di berikan pada host dengan menyediakan server untuk pengelolaan keadaan alamat IP, Dimana cara ini hamper mirip dengan cara DHCP pada IPv4. Pada saat melakukan setting secara otomatis, informasi yang di butuhkan antara router, server dan host adalah ICMP(Internet Control Message Protocol) yang telah di perluas. Pada ICMP dalam IPv6 ini termasuk pula IGMP(Internet Group Management Protocol) yang di pakai pada multicast dalam IPv4.

5.     Keamanan IPv6
Pada IPv6 telah mendukung komunikasi komunikasi terenkripsi maupun authentification pada layer IP. Dengan memilki fungsi security pada  IP itu sendiri, maka dapat di lakukan hal seperti packet yang di kirim dari host tertentu seluruhnya di enkripsi. Pada IPv6 untuk authentification dan komunikasi terenkripsi memakai header yang di perluas ynag di sebut AH (Authentification Header) dan payload yang di enkripsi yang disebut ESP (Encapsulating Security Payload). Pada komunikasi yang memerlukan enkripsi kedua atau salah satu header tersebut di tambahkan.

Fungsi security yang di pakai pada layer aplikasi, mislnya pada S-HTTP dipaakai SSL sebagai metode enkripsi, sedangkan pada PGP memakai IDEA sebagai metode enkripsinya. Sedangkan manajemen kunci memakai cara tertentu pula. Sebaliknya, pada IPv6 tidak di tetapkan cara tertentu dalam metode enkripsi dan manajemen kunci, sehingga mnejadi fleksibel dapat memakai metode manapun.Hal ini di kenal sebagai Sh(Security Assocaition). Fungsi Security pada IPv6 selain pemakaian pada komunikasi terenkripsi antar sepasang host dapat pula melakukan komunikasi terenkripsi antar jaringan dengan cara menenkripsi paket oleh gateway dari 2 jaringan yang melakukan komunikasi tersebut.

6.     Pengalamatan IPv6
Seperti diketahui sebelumnya, IPv6 diciptakan untuk menangani masalah-masalah yang terdapat pada IP, akan tetapi perubahan dan penambahan pada IPv6 tersebut di buat tanpa melakukan perubahan pada core sebenarnya dari IP itu sendiri. Addressing atau pengalamatan merupakan perubahan yang mencolok yang dapat di lihat dari perbedaan antara IPv6 dengan IPv4,  akan tetapi perubahan tersebut merupakan hal  bagaimana pengalamatan tersebut di implemntasikan dan digunakan.

Karakteristik Model pengalamatan IPv6
            Secara umum karakteristik model pengalamatan model pada IPv6 memiliki dasar yang sama dengan pengalamatan IPv4. Berikut adalah karakteristik model dari pengalamatan IPv6 :


a.      Core Function of Addressing (Fungsi Inti dari Pengalamatan)
      Dua Fungsi utama dari pengalamatan adalah network interface identification dan routing. Routing merupakan suatu kemudahan untuk melakukan proses struktur dari pengalamatan pada internetwork.

b.      Network Layer Addressing (Pengalamatan Layer Jsaringan)
            Pengalamatan IPv6 masih berhubungan satu dengan yang lainnya dengan network layer pada jaringan TCP/IP  dan langsung dari alamat data link layer (sering disebut phsycal).

c.       Jumlah pengalamatan IP per device (alat)
            Pengalamatan biasanya di gunakan untuk menandai perangkat jaringan sehingga setiap computer yang terhubung biasanya akana memilki 1 alamat(unicase), dan router dapat memilki lebih dari satu alamat untuk masing-masing physical network yang terhubung.

d.      Address Innerpretation and Prefix Representation
            Alamat IPv6 memiliki kesamaan kelas dengan alamat IPv4 dimana masing-masing memiliki bagian network identifier dan bagian host identifier. Jumlah panjang prefix digunakan untuk menyatakan panjang dari network ID itu sendiri(prefix length)

e.       Private and Public Address
            Kedua type dari alamat tersebut terdapat pada IPv6, walaupun kedua type tersebut di definisikan dan di gunakan untuk keperluan yang berbeda.

f.       Type Alamat Pendukung IPv6
            Satu perubahan penting yang terdapat pada model pengalamatan dari IPv6 adalah type alamat yang di dukungnaya. Pada IPv4 hnaya mendukung 3 type alamat seperti : unicast, multicast, dan broadcast dengan actual traffic yang paling banyak di gunakan adalah alamat unicast. IP multicast pada IPv4 tidak di kembangkan untuk keperluan luas sampai beberapa tahun setelah internet di luncurkan dan terus berlanjut dengan beberapa isu yang menghambat dari perkembangannya. Sedangkan IP broadcast memiliki beberapa alasan yang di tolak dengan alas an performansi (performance).


            Pada IPv6, juga memiliki 3 type alamat seperti IPv4 akan tetapi dengan beberapa perubahan. Type alamat IPv6 terbagi mnjadi 3, yaitu : unicast, multicast, dan anycast. Selain ke tiga pembagian type alamat tersebut, IPv6 juga memilki 1 type alamat lagi yang di gunakan untuk keperluan di masa yang akan dating yang dinamakan dengan reserved.
·         Alamat Unicast
      Alamat Unicast digunakan untuk komunikasi 1 lawan 1 dengan menunjuk 1 host. Alamat Unicast dapat di bagi menjadi 4 bagian yaitu :

::/128   unspecified address
::1/128   loopback address
ff00::/8  multicast address
fe80::/10  link-local unicast
fec0::/10  site-local unicast
everything else  global unicast
·         Alamat Multicast
      Alamat Multicast di gunakan untuk komunikasi 1 lawan banyak dengan menunjuk host dari group.

·         Alamat Anycast
            Alamat Anycast digunkan ketika suatu paket harus dikirimkan kebeberapa member dari group dan bukan mengirimkan ke seluruh member dari group atau dapat juga di katakana menunjuk host dari group, tetapi paket yang dikirim hanya pada satu host saja.


7.     Ukuran Alamat IPv6
Secara teori ukuran/panjang dari alamat IP mempengaruhi jumlah alamat yang tersedia. Semakin panjang alamat IP maka semakin banyak pula ruang alamat yang tersedia untuk pemakainya. Seperti diketahui bahwa jumlah lamat IPv4 sangatlah kecil untuk mendukung teknologi Internet di mass depan dimana hal ini merupakan implikasi dari bagaimana alamat internet tersebur di gunakan.

Berbeda dengan IPv6. dengan alas an utnuk mengatasu kekurangan akan alamat pada internet, maka IPv6 menggunakan ukuran alamt sebesar 128 bit yang di bagi menjadi  16 oktet dan masing-masing octet terdiri dari 8 bit. Jika semua alamat digunakan, maka dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut :

2128 bit =  340.282.366.920.938.463.374.607.431.768.211.456
Alamat

Apabila di tulis dalam bentuk scientific, maka sekitar 3.4* 1038 , atau sekitar 340 triliun triliun triliun. Melebihi  kapasitas pendududk di dunia yang akan terhubung internet di masa depan.

Akan tetapi terdapat beberapa kelemahan untuk mendapatkan atau menciptakan kapasitas ruang alamat yang besar. dengan pertimbangan menggunakan 64 bit sekalipun maka akan di dapatkan jumlah alamat sebesra 18 juta triliun. Dengan jumlah alamat sebanyak itu maka masih memungkinkan penggunaan internet di masa mendatang. Akan tetapi penggunaan lebar alamat 128 bit pada IPv6 adalah untuk alas an fleksibilitas bila dibandingkan dengan lebar alamat 64 bit.

8.     Representasi Teks dari Perhitungan Prefik dan subneting pada IPV6

 

Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (high-order bit) sebagai alamat jaringan sementara bit-bit pada tingkat rendah (low-order bit) sebagai alamat host, dalam IPv6 juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6, bit-bit pada tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda pengenal jenis alamat IPv6, yang disebut dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6, tidak ada subnet mask, yang ada hanyalah Format Prefix. Pengalamatan IPv6 didefinisikan dalam RFC 2373.
Representasi teks dari alamat prefix sama dengan alamat prefix pada IPv4 yang ditulis dalam notasi CIDR (Classless Inter Domain Routing), alamat prefix IPv6 direpresentasikan degnan notasi berikut:
IPv6-Address/Prefix-length
IPv6-Address adalah alamat IPv6 dengan ketentuan notasi pengalamatan.
Prefix-length adalah nilai decimal yang menspesifikasikan berapa banyak bit yang berurutan disebelah kiri mulai dari awal bit yang termasuk dalam prefix.

Sebagai contoh, berikut ini representasi yang benar dari 60 bit prefix 12AB00000000CD3 (dalam heksa decimal) :

12AB:0000:0000:CD30:0000:0000:0000:0000/60
12AB::CD30:0:0:0:0/60
12AB:0:0:CD30::/60

Berikut ini adalah representasi yang salah dari prefix diatas:
12AB:0:0:CD3/60
            menghilangkan nilai nol yang berada di depan tiap kolom, namun tidak mencantumkan nol yang berada di belakang.

12AB::CD30/60
            alamat di sebelah kiri “/” jika diperlukan akan menjadi

12AB:0000:0000:0000:0000:0000:0000:CD30
12AB::CD3/60
           
alamat disebelah kiri “/” jika diperlukan akan menjadi 12AB:0000:0000:0000:0000:0000:0000:CD3
Ketika menulis alamat node dan prefix dari alamat node tersebut, keduanya dapat dikombinasikan sebagai berikut:

Alamat node : 12AB:0:0:CD30:123:4567:89AB:CDEF
Nomer Subnet : 12AB:0:0:CD30::/60
Dapat disingkat sebagai :
 12AB:0:0:CD30:123:4567:89AB:CDEF/60

9.     Tata cara penulisan IP Address Ipv6
Ada tiga jenis bentuk konversional untuk merepresentasikan alamat IPv6 sebagai string teks :
1.      Bentuk yang disukai adalah x:x:x:x:x:x:x:x, x adalah nilai heksadesimal dari 8 satuan yang mana setiap satuan terdiri atas 16 bit


Contoh :
      FEDC:BA98:7654:3210:FEDC:BA98:7654:3210
      1080:0:0:0:8:800:200C:417A
Catatan :
Tidak perlu menulis permulaan nilai nol dalam setiap kolom (dipisahkan dengan tanda “:”), misalkan 0008 cukup dapat dituli 8 saja. Namun, setidaknya harus ada satu dalam setiap kolom jika semuanya berupa 0.
2.      Ada beberapa metode dalam pengalokasian gaya tertentu dari alamat IPv6, hal ini khususnya untuk alamat yang berisi string nol bit yang panjang. Dalam rangka untuk membuat mudah penulisan alamat yang berisi bit nol, special sintaks tersedia untuk memadatkan kumpulan dari tiap-tiap nilai nol sepanjang 16 bit yng berurutan. Tanda “::” hanya dapat tampil sekali dalam sebuah alamat. Tanda “::” juga dapat digunakan untuk memadatkan kumpulan nilai 16 bit yang terdapat pada awal alamat.
Contoh :
1080:0:0:0:8:800:200C:417A    alamat unicast
FF01:0:0:0:0:0:0:101          alamat multicast
0:0:0:0:0:0:0:1               alamat loopback
0:0:0:0:0:0:0:0               alamat tak terdefinisi
mungkin direpresentasikan menjadi:
1080::8:800:200C:417A         alamat unicast
FF01::101               alamat multicast
::1                     alamat loopback
::                      alamat tak terdefinisi
3.      Bentuk alternative yang kadang-kadang lebih tepat ketika dihadapkan dengan lingkungan gabungan dari IPv4 dan IPv6 adalah x:x:x:x:x:x:d.d.d.d dimana x menandakan nilai heksadesimal dari enam satuan yang masing-masing terdiri atas 16 bit, dan d adalah nilai decimal dari empat satuan yang masing-masing terdiri dari 7 bit (standar representasi IPv4). Contoh :

0:0:0:0:0:0:202.154.63.9
0:0:0:0:0:FFFF:10.122.1.77
atau dalam bentuk dipadatkan :
::202.154.63.9
::FFFF:10.122.1.77

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Anda Berkomentar! dengan tetap menjaga nilai-nilai kesopanan